Senin, 03 April 2017

Perbedaan Teori-teori menurut David McClelland, Alex Inkeles, dan W. W. Rostow

Teori David McClelland


McClelland dikenal untuk karyanya pada pencapaian motivasi. David McClelland memelopori motivasi kerja berpikir, mengembangkan pencapaian berbasis teori dan model motivasi, dan dipromosikan dalam perbaikan metode penilaian karyawan, serta advokasi berbasis kompetensi penilaian dan tes. Idenya telah diadopsi secara luas di berbagai organisasi, dan berkaitan erat dengan teori Frederick Herzberg.Teori McClelland yang paling terkenal adalah tentang penjelasan 3 jenis motivasi yang diidentifikasi dalam karyanya buku  ”The Achieving Society”.

McClelland menjelaskan bahwa setiap individu memiliki dorongan yang kuat untuk berhasil. Dorongan ini mengarahkan individu untuk berjuang lebih keras untuk memperoleh pencapaian pribadi ketimbang memperoleh penghargaan. Hal ini kemudian menyebabkan ia melakukan sesuatu yang lebih efisien dibandingkan sebelumnya. Dorong pertama ini dapat disebut sebagai nAch yaitu kebutuhan akan pencapaian.
Kebutuhan kekuatan nPow merupakan keinginan untuk memiliki pengaruh, menjadi yang berpengaruh, dan mengendalikan individu lain. Dalam bahasa sederhana, ini adalah kebutuhan atas kekuasaan dan otonomi. Individu dengan nPow tinggi, lebih suka bertanggung jawab, berjuang untuk mempengaruhi individu lain, senang ditempatkan dalam situasi kompetitif, dan berorientasi pada status, dan lebih cenderung lebih khawatir dengan wibawa dan pengaruh yang didapatkan ketimbang kinerja yang efektif.
Kebutuhan ketiga yaitu nAff adalah kebutuhan untuk memperoleh hubungan sosial yang baik dalam lingkungan kerja. Kebutuhan ini ditandai dengan memiliki motif yang tinggi untuk persahabatan, lebih menyukai situasi kooperatif (dibandingkan kompetitif), dan menginginkan hubungan-hubungan yang melibatkan tingkat pengertian mutual yang tinggi. McClelland mengatakan bahwa kebanyakan orang memiliki dan menunjukkan kombinasi tiga karakteristik tersebut, dan perbedaan ini juga mempengaruhi bagaimana gaya seseorang berperilaku.
Teori Alex Inkeles dan David H. Smith

Secara teknis Inkeles dan Smith mengatakan bahwa cara seseorang agar dapat berubah menjadi manusia modern adalah dengan bekerja di lembaga-lembaga kerja modern, seperti pabrik misalnya. Untuk menjelaskan hal ini Inkeles dan Smith menggunakan teori Marx yang mengatakan bahwa kesadaran manusia ditentukan oleh lingkungan materialnya (dialektika materialisme historis). Hubungan manusia dan lat produksinya memberi bentuk dan isi pada kesadarannya. Masih senada dengan Marx, kedua peneliti ini menganggap bahwa perbedaan etnis dan agama tidak begitu penting dalam proses pembentukan manusia modern. Sebagaimana telah diungkapkan di atas, yang terpenting adalah faktor pendidikan dan pengalaman kerja di lembaga kerja yang modern.
Ada banyak ciri yang bisa menjadi petunjuk bahwa suatu  masyarakat termasuk dalam masyarakat modern menurut Alex Inkeles. Beberapa ciri yang mendasarinya adalah: percaya diri, menerima hal-hal yang baru, menghargai waktu, memiliki perencanaan dan pengorganisasian, lebih percaya pada ilmu pengetahuan dan teknologi, menghargai harkat hidup orang lain, dan imbalan sesuai dengan sesuatu yang diberikan.

Teori WW Rostow

Bagi Rostow pembangunan merupakan proses yang bergerak dalam satu garis lurus, yaitu dari masyarakat yang terbelakang menuju masyarakat maju. Rostow membagi proses pembangunan ini dalam lima tahap, yaitu:
1. Masyarakat Tradisional
Pada tahapan ini, ilmu pengetahuan masih sangat terbatas, oleh karena itu masyarakat cenderung tunduk pada alam, dengan demikian aktifitas ekonomi menjadi statis. Setiap produksi hanya digunakan untuk konsumsi. Pada masa ini tidak ditemukan adanya investasi untuk mengembangkan aktivitas ekonomi.
2. Pra-kondisi untuk lepas landas
Masyarakat tradisional, walaupun statis, tetap bergerak dengan kecepatan yang sangat lambat. Pada saatnya dia akan mencapai titik pra-kondisi untuk lepas landas, yaitu pada waktu masuknya campur tangan dari luar. Seperti yang terjadi pada bangsa di Eropa ketika dijajah oleh tentara Mongol, bangsa Eropa menjadi sadar bahwa di belahan bumi bagian yang lain terdapat bangsa yang lain pula. Sadar akan hal ini bangsa Eropa terdorong juga untuk menjajah bangsa lainnya di muka bumi.
Pada tahap ini, masyarakat terdorong untuk meningkatkan tabungan dalam rangka sebagai usaha untuk memperluas aktivitas produksi ekonomi pada sektor-sektor lain yang menguntungkan.
3. Lepas Landas
Tahap lepas landas adalah suatu tahapan di mana hambatan-hambatan untuk pertumbuhan ekonomi sudah tidak begitu berarti. Segala sesuatunya berjalan dengan wajar. Jumlah investasi dan tabungan mencapai 5-10% dari pendapatan nasional, industri-industri tumbuh dan berkembang pesat. Keuntungan dari setiap transaksi digunakan kembali untuk mendirikan pabrik-pabrik yang baru. Di sektor pertanian, teknologi-teknologi baru ditemukan, dan hasil produksi tidak hanya digunakan untuk kebutuhan konsumsi, tetapi juga digunakan untuk kepentingan komersil.
4. Bergerak ke kedewasaan
Pada tahapan ini tabungan dan investasi mencapai 10-20% dari pendapatan nasional. Negara ini memantapkan posisinya dalam kancah perekonomian global, barang-barang yang sebelumya diimpor, bisa diproduksi sendiri dalam negeri. Tidak hanya itu, mereka bahkan bisa mengekspornya.
5. Jaman konsumsi masal yang tinggi
Karena proses industrialisasi, kebutuhan masyarakat tidak lagi hanya sebatas kebutuhan dasar, mereka menuntut sesuatu yang lebih. Sebagai contoh, yang tadinya sabun digunakan untuk kesehatan saja, pada tahap ini sabun dipakai untuk wewangian juga, dan selanjutnya lahir produk-produk sabun yang menawarkan keunggulan tersendiri seperti wangi-wangian khusus, tingkat kebersihan lebih tinggi, dsb.
Alokasi surplus ekonomi tidak lagi hanya untuk kepentingan tabungan dan investasi, tetapi dialokasikan untuk kepentingan-kepentingan sosial. Pada titik ini, pembangunan sudah merupakan sebuah proses yang berkesinambungan yang bisa menopang kemajuan secara terus menerus.

Menurut saya, perbedaan dari ketiga teori ini adalah dari penjelasan dan penekanan masing-masing teori yang dibuat. Seperti kita lihat bahwa teori David McClelland lebih menekankan pada sifat manusia yang mempunyai goals atau ingin mencapai suatu tujuan dalam hidupnya, seperti teori ini berpendapat bahwa kemajuan ekonomi suatu negara dipengaruhi oleh tingkatan sejauh mana orang-orangnya memiliki ‘virus’ mental yang disebut virus n-ach. Orang yang memiliki virus tersebut dalam kadar tinggi akan memiliki sifat rajin bekerja keras, kalau mengerjakan sesuatu ingin sebaik-baiknya, merasa lebih puas dengan hasil kerja yang baik daripada upah yang diterimanya dari pekerjaan itudan selalu ingin berbuat lebih banyak melebihi apa yang sudah pernah dibuatnya. Namun apabila motif berprestasi yang ditanamkan dilakukan tanpa pertimbangan lain selain mengejar kepuasan, maka yang terjadi adalah timbulnya hal negatif. Hal negatif yang dimaksud adalah orang akan terdorong untuk bekerja terus demi mencapai standar tinggi Sehingga orang akan selalu merasa tidak puas dengan hasil kerjanya.
Itu adalah teori David McClelland, berbeda dengan teori Alex Inkeles yang dimana disini dia lebih mengutamakan faktor kemanusiaannya. Bedanya, Inkeles dan Smith menguraikannya secara lebih rinci melalui teori manusia modern. Menurut mereka, ciri-ciri manusia modern meliputi: keterbukaan terhadap pengalaman dan ide-ide baru, berorientasi ke masa sekarang dan masa depan, punya kesanggupan merencanakan masa depan, percaya bahwa manusia bisa menguasai alam bukan sebaliknya, dsb.
Sedangkan dalam teori WW Rostow, Rostow lebih menekankan ke dalam prosesnya. Pembangunan jika sudut pandang nya dalam arti proses, diartikan sebagai modernisasi yakni pergerakan dari masyarakat pertanian berbudaya tradisional ke arah ekonomi yang berfokus pada rasional, industri, dan jasa. David dan Alex menjelaskan tentang manusianya dimana David tentang sifatnya, Alex tentang faktor kemanusiannya, sedangkan Rostow tentang bagaimana proses suatu pembangunan tersebut.


sumber-sumber:
http://rofiahsiviet.blogspot.co.id/2013/12/teori-david-mcclelland.html
http://teorionline.net/teori-motivasi-kebutuhan-mcclelland/
http://avatarumi.blogspot.co.id/2008/10/teori-teori-pembangunan.html
http://www.materibelajar.id/2015/12/teori-tentang-pertumbuhan-ekonomi.html
http://mifdloif.blogspot.co.id/2013/05/teori-alex-inkeles-dan-adam-smith.html

Minggu, 12 Maret 2017

Komunikasi Sosial dan Pembangunan: Quotes Tentang Pembangunan

QUOTES PEMBANGUNAN


“Negara Indonesia ini bukan milik sesuatu golongan,
bukan milik sesuatu agama,
bukan milik sesuatu suku,
bukan milik sesuatu golongan adat-istiadat,
tetapi milik kita semua dari Sabang sampai Merauke!” ㅡ Ir. Soekarno.

“Seribu orang tua hanya dapat bermimpi, satu orang pemuda dapat mengubah dunia!ㅡ Ir. Soekarno.

“Perjuanganku lebih mudah karena mengusir penjajah, tapi perjuanganmu akan lebih sulit karena melawan bangsamu sendiri.ㅡ Ir. Soekarno.

“Bangsa yang tidak percaya kepada kekuatan dirinya sebagai suatu bangsa, tidak dapat berdiri sebagai suatu bangsa yang merdeka.ㅡ Ir. Soekarno.

“Barangsiapa ingin mutiara, harus berani terjun di lautan yang dalam.ㅡ Ir. Soekarno.

Minggu, 05 Maret 2017

Komunikasi Pembangunan: Dari Siapa dan Untuk Siapa?

Komunikasi Pembangunan

Komunikasi dan pembangunan merupakan dua hal yang saling berhubungan erat, dimana Siebert, Peterson dan Schramm (1956) menyatakan bahwa dalam mempelajari sistem komunikasi manusia, seseorang harus memperhatikan beberapa kepercayaan dan asumsi dasar yang dianut suatu masyarakat tentang asal usul manusia, masyarakat dan Negara.
Strategi pembangunan menentukan strategi komunikasi, maka makna komunikasi pembangunan pun bergantung pada modal atau paradigma pembangunan yang dipilih oleh suatu negara. Peranan komunikasi pembangunan telah banyak dibicarakan oleh para ahli, pada umumnya mereka sepakat bahwa komunikasi mempunyai andil penting dalam pembangunan.

Apa itu Komunikasi Pembangunan?

Definisi Komunikasi Pembangunan menurut Quebral (1975) menyatakan bahwa komunikasi pembangunan merupakan suatu hal ihwal komunikasi antar manusia yang dipergunakan untuk mengubah dengan secepat mungkin sebuah negara dan rakyatnya. Perubahan berawal dari tahap kemiskinan hingga tahap perkembangan ekonomi yang maju sehingga memungkinkan terwujudnya keadilan sosial yang merata ke segenap rakyat.
Definisi lain yang dapat dikemukakan adalah seperti yang diungkapkan oleh Astrid S. Susanto (1974) Komunikasi pembangunan adalah sebagai suatu kegiatan komunikasi yang menginginkan perubahan besar-besaran dalam mental dan tingkah laku manusia.
A.S Achmad (1986) mengemukakan bahwa pada dasarnya komunikasi pembangunan adalah suatu pendekatan atau suatu sudut pandang yang terdiri dari unsur-unsur suatu metode, suatu program, dan suatu proses. Kalau terhadap suatu istilah atau konsep-konsep seperti periklanan, public relation, propaganda, penyuluh pertanian, dll yang kelahirannya berhutang budi kepada negara-negara yang sudah maju, maka komunikasi pembangunan adalah suatu inovasi dari negara-negara yang sedang berkembang.
Tujuan komunikasi pembangunan sebagaimana yang dikemukakan oleh Nora C. Quebral adalah memajukan pembangunan itu sendiri. Sehubungan dengan itu pembangunan yang dimaksud diantaranya adalah bagaimana memberantas buta huruf, meningkatakan taraf rakyat dalam masa yang tidak terlalu lama dibandingkan bila mereka tak tersentuh proses komunikasi pembangunan.
Disamping itu komunikasi pembangunan bertujuan member motivasi bagi masyarakat untuk menerima dan melaksanakan ide-ide pembaharuan yang dicanangkan dalam program pembangunan. Tujuan komunikasi pembanguna tidaklah sekedar bagaimana terciptanya perubahan sikap, pendapat, atau prilaku individu melainkan perubahan social masyarakat.

Apa Itu Pembangunan?

Pengertian Pembangunan

Pada hakekatnya, pengertian pembangunan secara umum pada hakekatnya adalah proses perubahan yang terus menerus untuk menuju keadaan yang lebih baik berdasarkan norma-norma tertentu. Mengenai pengertian pembangunan, para ahli memberikan definisi yang bermacam-macam seperti halnya perencanaan. Istilah pembangunan bisa saja diartikan berbeda oleh satu orang dengan orang lain, daerah yang satu dengan daerah lainnya, Negara satu dengan Negara lain. Namun secara umum ada suatu kesepakatan bahwa pembangunan merupakan proses untuk melakukan perubahan (Riyadi dan Deddy Supriyadi Bratakusumah, 2005).

Pembangunan Menurut Para Ahli:

Siagian (1994) memberikan pengertian tentang pembangunan sebagai “Suatu usaha atau rangkaian usaha pertumbuhan dan perubahan yang berencana dan dilakukan secara sadar oleh suatu bangsa, negara dan pemerintah, menuju modernitas dalam rangka pembinaan bangsa (nation building)”. 

Sedangkan Ginanjar Kartasasmita (1994) memberikan pengertian yang lebih sederhana, yaitu sebagai “suatu proses perubahan ke arah yang lebih baik melalui upaya yang dilakukan secara terencana”.

Pembangunan (development) adalah proses perubahan yang mencakup seluruh system sosial, seperti politik, ekonomi, infrastruktur, pertahanan, pendidikan dan teknologi, kelembagaan, dan budaya (Alexander 1994). 

Portes (1976) mendefinisiskan pembangunan sebagai transformasi ekonomi, sosial dan budaya. Sama halnya dengan Portes, 

Menurut Deddy T. Tikson (2005) bahwa pembangunan nasional dapat pula diartikan sebagai transformasi ekonomi, sosial dan budaya secara sengaja melalui kebijakan dan strategi menuju arah yang diinginkan.

Pembangunan Dari Siapa? Untuk Siapa?

Pembangunan adalah upaya yang dilakukan oleh pemerintah untuk mewujudkan kesejahteraan rakyat. Melalui pembangunan inilah kita sepakat keterbelakangan, kebodohan dan kelaparan warga bangsa harus dapat diselesaikan. Keterbelakangan harus dirubah dengan kemajuan. Kebodohan harus dilawan menjadi kecerdasan. Dan kelaparan pun harus dieleminir dengan kecukupan. Pembangunan juga dirancang untuk dapat memberi keberkahan bagi kehidupan. Akibat nya wajar, jika banyak warga bangsa di dunia ini yang menaruh banyak harapan terhadap penyelenggaraan pembangunan itu sendiri. Dari sinilah kerap kali mengemuka jargon "bersama pembangunan kita wujudkan kesejahteraan rakyat".

Secara normatif, pembangunan yang dijalankan tentu harus mampu melahirkan suasana hidup sejahtera bagi seluruh rakyat. Pembangunan harus nya tidak boleh menyisakan masalah dalam kehidupan berbangsa, bernegara dan bermasyarakat. Sebab, sejati nya pembangunan adalah sampai sejauh mana mampu menuntaskan masalah lahir dan batin manusia. Pembangunan, tidak boleh menciptakan jurang yang kian menganga antara mereka yang diuntungkan dengan adaya kegiatan pembangunan, namun di sisi lain tampak pula ada warga bangsa yang dirugikan oleh proses pembangunan. Itu sebab nya, istilah "penikmat pembangunan" dan "korban pembangunan" tidak pantas mengedepan dalam kehidupan nyata di lapangan.




http://infodanpengertian.blogspot.co.id/2015/04/pengertian-pembangunan-menurut-para-ahli.html
https://www.facebook.com/notes/suara-rakyat/pembangunan-untuk-siapa-/10152080484145487/
http://agustocom.blogspot.co.id/2012/06/komunikasi-dan-pembangunan.html
© Writing Outside The Lines | Blogger Template by Enny Law